Oleh Satgas Ops Tinombala Berawal dari pengembangan kasus penemuan 1 (satu) jenazah DPO Andika@ Hilal salah seorang anggota teroris kelompok Santoso yang tersangkut di Sungai Puna Desa Tangkura Poso Pesisir Kab Poso, Pasukan gabungan Satgas Tinombala TNI dan Polri pada hari yang sama berhasil menangkap DPO Basri dengan istrinya Nureini Usman, (14/9).
Namun ada satu kisah dan aksi menarik dari pasukan yang melakukan penangkapan DPO Nureini Usman (Istri Basri) ketika melakukan evakuasi lewat sungai Puna yang arus airnya sangat deras sehingga susah untuk diseberangi, Karena yang dievakuasi ini adalah seorang DPO dan perempuan tentu ini tidak perkara gampang apalagi kematian DPO Andika menurut pengakuan Basri diakibatkan terseret arus sungai.
Tentu faktor keamanan dan keselamatan termasuk alat yang terbatas harus dipertimbangkan dan dipikirkan secara matang bagaimana mengevakuasi DPO yang terjebak ditengah arus sungai yang sangat deras. Letkol Inf Hadi Aljufri (Wadan Sektor 3) dan Letkol Inf Fikri Danyonif 300/Raiders lansung dilapangan mengendalikan proses evakuasi yang dilakukan prajurit TNI dan Brimob.
Dengan mengunakan tali tambang yang dipasang dari ujung tepi jauh dan tepi dekat sungai dengan kelebaran lebih kurang 17 M, dimulailah aksi penyeberangan sungai, disebelah kiri dan kanan DPO yang bersangkutan dikawal dua prajurit TNI menyeberangi arus sungai, sementara yang melakukan pengamanan dan menahan tali diupayakan tetap lurus sambil mengantisipasi kalau DPO yang dievakuasi termasuk prajurit terlepas dari pegangan tali, terseret arus sungai.
Sempat beberapa waktu penyeberangan terhambat dan terpaksa berhenti sambil pemulihan tenaga, kuatnya arus sungai bisa saja mencelakakan apabila tidak berpegang kuat pada tali yang disiapkan, kerja sama tim dan kesabaran mengatasi situasi dilapangan akhirnya evakuasi lewat sungai dapat diselesaikan, setelah berhenti sejenak dipinggir sungai DPO lansung dibawa ke Poskotis Sektor 3/PPS untuk dilakukan pemeriksaan singkat sebelum dibawa ke Mapolda Sulteng di Palu.
Sebagai prajurit yang mengerti dan menghormati HAM, dalam proses evakuasi, tidak ada sedikitpun tindakan kekerasan yang dilakukan prajurit kepada DPO Ibu Nureini Usman, semua dilakukan secara manusiawi dan sesuai prosedur. Sebelum menangkapnya DPO Ibu Nuraini Usman, Satgas Ops Tinombala terlebih dahulu berhasil menangkap DPO Basri, dan menemukan satu jenazah DPO Andika, dan diduga 3 DPO yang tertangkap ini dalam pelariannya membawa senjata laras panjang yang masih dilacak keberadaannya apakah hilang terseret sungai saat di temukannya jenazah DPO Andika.
Satgas Ops Tinombala terus memburu DPO yang tersisa yang kekuatannya cendrung semakin melemah dan diharapkan upaya penegakan hukum terhadap kejahatan terorisme yang dilakukan kelompok Santoso dapat diselesaikan dengan tuntas, berkat sinergitas dan kerjasama yang solid TNI Polri dalam Satgas Ops Tinombala 2016 di Poso. (Adrizal)
Namun ada satu kisah dan aksi menarik dari pasukan yang melakukan penangkapan DPO Nureini Usman (Istri Basri) ketika melakukan evakuasi lewat sungai Puna yang arus airnya sangat deras sehingga susah untuk diseberangi, Karena yang dievakuasi ini adalah seorang DPO dan perempuan tentu ini tidak perkara gampang apalagi kematian DPO Andika menurut pengakuan Basri diakibatkan terseret arus sungai.
Tentu faktor keamanan dan keselamatan termasuk alat yang terbatas harus dipertimbangkan dan dipikirkan secara matang bagaimana mengevakuasi DPO yang terjebak ditengah arus sungai yang sangat deras. Letkol Inf Hadi Aljufri (Wadan Sektor 3) dan Letkol Inf Fikri Danyonif 300/Raiders lansung dilapangan mengendalikan proses evakuasi yang dilakukan prajurit TNI dan Brimob.
Dengan mengunakan tali tambang yang dipasang dari ujung tepi jauh dan tepi dekat sungai dengan kelebaran lebih kurang 17 M, dimulailah aksi penyeberangan sungai, disebelah kiri dan kanan DPO yang bersangkutan dikawal dua prajurit TNI menyeberangi arus sungai, sementara yang melakukan pengamanan dan menahan tali diupayakan tetap lurus sambil mengantisipasi kalau DPO yang dievakuasi termasuk prajurit terlepas dari pegangan tali, terseret arus sungai.
Sempat beberapa waktu penyeberangan terhambat dan terpaksa berhenti sambil pemulihan tenaga, kuatnya arus sungai bisa saja mencelakakan apabila tidak berpegang kuat pada tali yang disiapkan, kerja sama tim dan kesabaran mengatasi situasi dilapangan akhirnya evakuasi lewat sungai dapat diselesaikan, setelah berhenti sejenak dipinggir sungai DPO lansung dibawa ke Poskotis Sektor 3/PPS untuk dilakukan pemeriksaan singkat sebelum dibawa ke Mapolda Sulteng di Palu.
Sebagai prajurit yang mengerti dan menghormati HAM, dalam proses evakuasi, tidak ada sedikitpun tindakan kekerasan yang dilakukan prajurit kepada DPO Ibu Nureini Usman, semua dilakukan secara manusiawi dan sesuai prosedur. Sebelum menangkapnya DPO Ibu Nuraini Usman, Satgas Ops Tinombala terlebih dahulu berhasil menangkap DPO Basri, dan menemukan satu jenazah DPO Andika, dan diduga 3 DPO yang tertangkap ini dalam pelariannya membawa senjata laras panjang yang masih dilacak keberadaannya apakah hilang terseret sungai saat di temukannya jenazah DPO Andika.
Satgas Ops Tinombala terus memburu DPO yang tersisa yang kekuatannya cendrung semakin melemah dan diharapkan upaya penegakan hukum terhadap kejahatan terorisme yang dilakukan kelompok Santoso dapat diselesaikan dengan tuntas, berkat sinergitas dan kerjasama yang solid TNI Polri dalam Satgas Ops Tinombala 2016 di Poso. (Adrizal)
0 Response to "Kisah Menarik Dibalik Penangkapan dan Evakuasi DPO - Semua Bisa Diselesaikan"
Post a Comment